Bagaimana hubungan filsafat ilmu dan agama

Menurut Hegel, filsafat, ilmu atau sains dan agama adalah tiga hal yang digunakan manusia untuk mengetahui "kebenaran terbesar" atau "roh absolut" alias Tuhan. Hubungan antara filsafat, agama maupun sains adalah paradoks, dimana semua memiliki sisi yang saling menolak kehadiran sosok yang lain, sehebat apapun manusia berusaha mencari kecocokan didalamnya. seperti relasi antara agama dengan sains, dimana dengan gamblang Darwin menyatakan bahwa leluhur manusia bukan Adam, melainkan seekor monyet aneh di daerah Ethiophia yang ditentang sampai berabad-abad oleh agamawan dari semua agama; Filsafat yang jelas, permusuhannya dengan agama hampir abadi sejak pikiran ateis seperti Nietzsche dengan Zarathrustranya memproklamirkan "Kematian Tuhan!" dan juga permusuhan sains dengan filsafat mengenai nasib umat manusia yang terhimpit antara kehilangan kemanusiaan saat berusaha melampaui batas pengetahuan manusia sendiri-tetapi menjadi suatu kebodohan jika manusia hanya belajar agama, filsafat dan sains di koridor yang berbeda-beda, saling meremehkan, mengingkari dan juga saling menyalahkan antar hal ini.