B. Arab

Pertanyaan

kemukakan pembaruan pemikiran yang dipropagandakan oleh jamaludin al afgani (1838-1897)

1 Jawaban

  • Berawal dari Jamaluddin al-Afghani, mulailah gerakan pembaharuan Islam abad modern. Sebagai tokoh dengan kepribadian menarik, dia berhasil memberikan pengaruh pada pribadi-pribadi pembaharu pada abad ini. Disamping mengilhami urgensi pembaharuan dalam agama Islam.

    Pada masa itu, memang sosok seperti dialah yang dibutuhkan. Dengan suara yang lantang, dia mengatakan akan “kewajiban” suatu pembaharuan, sebuah jeritan panjng yang membangunkan tidur panjang dan mengembalikan harapan lama yang telah hilang direnggut penjajahan. Penjajahan yang menyebabkan sikap pasrah, putus asa dan rela dengan situasi di sekitar mereka sebagai sebuah takdir yang tidak mungkin untuk dilawan. Maka datanglah Jamaluddin al-Afghani yang memberikan semangat-semangat dalam jiwa yang pesimis, mengembalikan optimisme dan kepercayaan mereka pada kemampuan diri mereka sendiri.

    Gerakan pembaharuan Islam di abad modern pada masa itu, bukanlah seorang hakim yang dibutuhkan, karena seorang hakim pada masa itu tidak bisa lepas dari pesanan dan intervensi pemerintah. Dan pada masa itu, bukan pula seorang faqih yang dibutuhkan untuk memperbaharui hukum-hukum Islam klasik. Sekalipun mereka hidup pada masa itu, maka keberadaan merekapun juga tidak mampu untuk mengubah keadaan yang ada. Sesungguhnya yang dibutuhkan pada masa itu adalah seorang revolusioner Islamis seperti yang terdapat dalam jiwa Jamaluddin al-Afghani.

    Afghani memang bukan seorang hakim, tapi dia punya syarat dan kapabilitas untuk menjadi seorang hakim dan diapun bukan seorang faqih yang menguasai dunia literatur fiqh, walaupun dia bukan pula orang yang buta dan taklid dalam berfiqh. Tetapi dia adalah seorang revolusioner Islamis, seorang penggugah dalam tidur yang berkepanjangan, seorang pengilham bagi jiwa-jiwa pesimisme. Dengan jiwa revolusinya dan kepribadian Islamnya membuat dia mampu untuk menuntun bangsanya untuk bersama-sama menghadapi dua problematika dasar pada masa itu.Pertama, penjajahan dari luar dan keduaadalah otoritarianisme pemerintahan dari dalam. Dang dengan tegas dia katakan bahwa dua hal ini bisa hilang bukanlah sebuah kemungkinan, namun sebuah keharusan yang bisa tercapai bila kaum dan bangsanya mempercayai.

    Dari suatu kelebihan dari diri Jamaluddin al-Afghani ialah kemampuannya untuk menghentak kesadaran bangsa Mesir saat itu untuk secara keseluruhan sadar dalam kembali dalam menghadapi cengkraman penjajahan Eropa lebih khususnya Inggris dalam kepemimpinan Ratu Victoria. Adapun perjuangan Afghani dibagi dalam dua tahap, merombak sistem yang ada saat itu dan membangun kembali sistem yang baru. Dalam tahap pertama dilakukan dengan cara melawan penjajahan dari luar dan mengencam diktatorisme pemerintah dari dalam. Adapun tahap kedua, dia sadar bahwa ini memerlukan waktu yang lama, adapun pelaksanaan pada tahap ini dilakukan oleh para pembaharu-pembaharu selanjutnya yang hidup di masa sesudah meninggalnya Jamaluddin al-Afghani. Sepeninggal Afghani muncul beberapa upaya untuk meragukan kembali perjuangan dan kontribusi Afghani muncul beberapa upaya untuk meragukan kembali perjuangan dan kontribusi Afghani bagi umat Islam saat itu, namun semua itu mengalami kegagalan dan jauh yang diharapkan.

Pertanyaan Lainnya